Cerita Dewasa – Berawal Dari Pijitan Lembut
- Home
- Cerita Sex
- Cerita Dewasa – Berawal Dari Pijitan Lembut
Berawal Dari Pijitan Lembut
Cerita Dewasa – Hari itu cuti panjangku, aku berencana dengan pacarku dan temanku untuk berkunjung ke obyek wisata di luar kota. Dan itu menjadi sebuah cerita yang tak bisa aku lupakan sampai kapanpun. sesuatu yang extrem dan bikin jantung berdeguk kencang.
Suatu pagi yang cerah dimana hari itu aku, Kibo (pacarku), Rizki (temanku dari Riau) dan Amel (pacar Rizki) bersiap-siap berangkat ke salah satu obyek wisata di Lembang. Aku memakai hotpants jeans mini dan t-shirt polos berwarna putih, begitupun juga Amel karena memang kami janjian memakai pakaian yg sama.
Saat aku dan Amel sedang bersiap-siap, Kibo memanggil kami.
“sayanggggg…… Amel… cepetan dong, nanti keburu sore nyampe nya” teriak Kibo dari teras bawah rumah Amel.
“tunggu bentar dulu sih, gue masih beresin baju nih” sahut Amel.
“iya beibb… bentar lagi kita turun ke bawah kok ” kataku dengan tenang.
Tak lama aku dan Amel pun turun sambil membawa tas yang berisi perlengkapan kami. kami berempat pun masuk ke mobil Hummer milik Rizki. aku duduk di bangku depan, Rizki dan Amel di bangku belakang, sedangkan Kibo disampingku sambil menyetir mobil.
Entah berapa lama sudah perjalanan kami untuk sampai ke tempat tujuan. Rasa nya pantatku sudah terasa panas. Ditengah perjalanan, aku yang konsentrasi melihat-lihat jalanan di sekitarku, tak menyadari bahwa temanku yang duduk di bangku belakang sedang asik berciuman dan beradegan syur.
Aku baru sadar saat mereka tak sengaja melontarkan sedikit desahan kecil.“Busyeeettt….. pinter banget deh tuh berdua, laki gue nyetir, gue nya ngelamun, mereka asik-asikan cipok sini, cipok sana, remes sini, remes sana” pikirku dalam hati.
Sesaat ku lirik Kibo, ternyata dia sudah melihat adegan itu sejak tadi dari kaca mobil. Di tengah perjalanan tiba-tiba saja mobil berhenti mendadak. Kibo langsung membuka pintu dan memeriksa ke arah ban belakang, aku pun ikut keluar mobil dan melihat ke arah yang sama.
“Waduh ban belakang bocor nih, sial deh kita. mana masih jauh lagi perjalanan” keluh Kibo sambil memegang ban belakang yang bocor.
”wah gara-gara yang belakang asik ngegenjot nih kaya nya” kata ku sambil melihat ke arah pintu mobil belakang.
“kenapa Bo? ban belakang kempes ya?” tanya Amel ke Kibo.
” iya nih, mungkin ada paku yang nyasar ke dalam ban” jelas Kibo.
” kalo aku pikir, karna kursi belakang terlalu dalam goyangan nya, hehehehehe” sindirku sambil tertawa.
“sial lo Cha, belom juga goyang, baru gesek-gesek dikit” sahut Amel sambil menepuk bahu ku.
Kibo yang meninggalkan aku dan Amel dalam candaan, tak lama kembali bersama bapak-bapak yang membawa peralatan bengkel. setelah lebih dari setengah jam kami menunggu, selesai juga tuh ban kembali seperti semula. perjalanan pun di lanjutkan.
Sekitar dua jam perjalanan tiba lah kami berempat di sebuah villa dekat obyek wisata yang kami tuju. Kami pun menuju kamar masing-masing. Aku yang sudah lelah langsung membaringkan badan ku di atas kasur, cuaca di sana begitu dingin. ketika ku lihat jam, ternyata hari sudah hampir malam.
“Pantesan aja dingin banget, udah jam 6 sore” kataku dalam hati.
“kreekkk….” bunyi pintu yang di buka oleh Kibo.
“sayanku udah capek ya?” tanya Kibo sambil mendekat ke arahku.
“iya beib… pengen di pijitin nih rasanya badan pada pegel.” kataku sambil memegang leherku.
“sini aku pijitin biar lebih fresh” kata Kibo sambil membangunkan badan ku dan memegang leherku siap untuk memijat.
Pijatan di daerah sekitar leherku lama kelamaan menjadi makin halus dan menjadi gerakan meraba-raba. Betapa kaget nya aku ketika sebuah jilatan mesra mendarat di leher dan telingaku. tangan Kibo mulai memelukku dari belakang sambil jari-jari nya menyentuh payudaraku yang tidak berukuran besar atau kecil, paling tidak cukup seukuran tangan Kibo.
Kibo bertambah liar dia mulai menggesek-gesekan penisnya yang sudah keras itu ke punggungku, jilatannya di leher dan telinga ku juga makin gila. Sambil menjilat di telinga, terdengar sedikit bisikan Kibo.
“sayang… kamu dari tadi juga mau seperti ini kan seperti yang di lakukan Rizki dan Amel?” bisik mesra Kibo di telingaku yang terdengar sedikit berdesah penuh nafsu.
Aku hanya menjawab dengan desah “uuuhhhhhhh….” seiring dengan liar nya lidah Kibo, aku hanya bisa memejamkan mata dan merasakan setiap getaran yang menjalar di dalam tubuhku. tanpa sadar tangan Kibo sudah siap melepas t-shirt yang aku pakai dan dengan mudah Kibo melepas baju putih itu dari tubuhku.
Kibo menjatuhkan diriku kembali tanpa melepaskan lidah nya dari tubuhku. lidah liarnya mulai menyelusuri setiap senti tubuhku membuat aku makin menikmatinya. aku yang terhanyut dalam kenikmatan itu, membiarkan tangan Kibo melepas Bra ku, hingga terpampanglah dengan jelas payudaraku.
Lidah nya mulai mengitari putingku dan sedikit menggigit kecil membuat sebuah sensasi yang memuncak di kepalaku. Aku yang begitu menikmati permainan lidah Kibo, memejamkan mata dan menggigit bibirku sendiri. Tak sabar diriku akan permainan Kibo, ku tarik kepala Kibo dan mulai mencium bibir nya.
Kami pun memainkan lidah kami hingga saling bertukar ludah. Kibo dengan posisi di atas tubuhku, mengeluarkan sesuatu dari kantong belakang celana nya. Ternyata Kibo mengeluarkan permen Kiss rasa mint dan membukanya, dia masukan permen itu ke dalam mulutku, dan kami berciuman sambil memainkan permen itu dalam mulut.
Tangan Kibo tak lantas diam, tangannya mulai menyelusuri bagian bawah tubuhku, dan sampailah jari-jarinya di vagina ku yang sudah mulai lembab. Kibo sangat hapal setiap bagian sensitive dari tubuhku, dia menyentuh klitorisku dan mulai memainkan nya dengan cara nya yang membuat aku makin menuju titik klimaksku.
“ouuhhhhhhhh….. Kibooo…. terus beib…ouuuhhhh…. kamu hebatt… aahhhh… yeeahh. aku makin sayang sama kamu emmhhhh…” desahku sambil menggigit bibirku menahan nikmatnya sentuhan jari Kibo
“oouuuuhhh….. beibbb….” desahku ketika lidah Kibo tiba-tiba berputar-putar di area G-spotku.
Sambil memainkan lidah nya di sekitar Vaginaku, jari Kibo masuk ke dalam lubang yang sudah hampir basah dengan cairanku. Kibo terus mengocok dan menjilati vagina ku dan akhirnya aku menuju orgasme. “ouughhhhhhhhhh…. beib….” desahku sambil tanganku mamegang kepala Kibo dan menjambak rambutnya.
Kibo mulai membuka seluruh bajunya, pistol yang berukuran cukup panjang dan besar ternyata sudah siap menembakan pelurunya, seakan menantang diriku untuk segera memasukkannya. Tanpa basa basi Kibo langsung mendaratkan pistolnya itu ke dalam lubang vagina ku. dan jlebbb…. jleeebbb, mendaratlah seluruh gagang pistol Kibo ke dalam lubang sasarannya.
Kibo mulai menggerakkan tubuh nya maju mundur berirama sambil tangan nya meremas-remas payudaraku.
“ouuuhhhhh…. sayang….. nikmat gak sayang???” tanya Kibo sambil terus menggenjot tubuh nya.
” ouhhhhhhhh,….. terus beib…” desahku sambil merasakan nikmat di seluruh tubuhku.
Selama hampir 47 menit kami bermain dalam kenikmatan itu dalam dingin nya udara di dalam kamar, mulai gaya MOT, WOT, hingga doggy style. tubuh Kibo semakin kencang menggenjot ke tubuhku dan tanganku pun meremas sprei merasakan betapa nikmat dan hebatnya permainan Kibo.
“ouuhhhhh sayang…. aku mau keluar nih… keluarin sama-sama ya” desah Kibo
“iyaa sayang… tapi jangan keluarin di dalam ya entar aku hamil… eeemmhhh..” jawabku sedikit mendesah.
Dan Kibo buru-buru mencabut pistolnya dari dalam lubang vaginaku dan ditembak lah pelurunya yang hangat itu ke punggungku. crooott…croott…. keluarlah isi pistol Kibo di atas punggungku, dan Vagina ku juga mengeluarkan cairan yang membasahi seluruh Vagina ku.
Kami pun berbaring sejenak sambil mengatur nafas yang sedikit terengah-engah setelah mencapai suatu titik klimaks kami. Kibo membawa tubuhku ke dalam kamar mandi dan mengajak diriku membersihkan diri bersama-sama. setelah mandi, aku dan Kibo yang telah lelahpun tertidur.,,,,,,,,,,,,,,,,
Related Posts
Uji Nyali Sama Calon Mertua Part 2
Comments Off on Uji Nyali Sama Calon Mertua Part 2
Karena Rinduku Hanya Kamu Seorang Sayang
Comments Off on Karena Rinduku Hanya Kamu Seorang Sayang
Kisah Gitavani Dan Della Di Afrika
Comments Off on Kisah Gitavani Dan Della Di Afrika